Alat Peraga
- A.
Pembahasan Materi
- 1.
PRISMA
Prisma
adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang segi banyak (segi n)
yang sejajar dan kongruen serta bidang-bidang tegak yang menghubungkan bidang
segi banyak tersebut.(Nunik Avianti Agus 2008)
Prisma
diberi nama berdasarkan segi-n pada sisi atas atau sisi alas
Garis t disebut tinggi prisma.
Contoh:
Prisma segitiga
Prisma segitiga
- a. Unsur –
unsur Prisma
Unsur- unsur
yang dimiliki oleh suatu prisma :
1) Titik sudut
2) Rusuk.
3) Bidang sisi.
1) Titik sudut
2) Rusuk.
3) Bidang sisi.
- b. Ciri-ciri suatu
prisma:
1) Bidang atas dan bidang bawah berbentuk bangun datar
2) Bidang atas dan bidang bawah sejajar serta kongruen
3) Mempunyai bidang sisi tegak
Prisma
Segitiga ABC.DEF
- Mempunyai 6 titik sudut, yaitu
: Titik A, B, C, D, E, dan F
- Mempunyai 9 rusuk , yaitu :
Rusuk alas AB, BC, dan AC; Rusuk atas DE, EF, dan DF Rusuk tegak AD. BE,
dan CF
- Mempunyai 5 bidang sisi, yaitu
: Sisi alas ABC ; sisi atas DEF dan Sisi tegak ABED, BCFE dan ACFD
- c.
Jaring-jaring Prisma
Jaring-jaring
merupakan bentuk dua dimensi dari suatu bangun tiga dimensi. Jaring-jaring
prisma dapat dibentuk dengan memotong beberapa rusuknya.
Jaring-jaring
Prisma Segitiga ABC.DEF
- d. Sifat-sifat
Prisma
Perhatikan
prisma ABC.DEF pada gambar disamping. Secara umum, sifat-sifat prisma adalah
1)
Prisma mempunyai bentuk alas dan atap yang kongruen.
2)
Setiap sisi bagian prisma berbentuk persegipanjang disetiap sisi sampingnya.
3)
Prisma memiliki rusuk tegak.
4)
Setiap diagonal bidang pada sisi yang sama memiliki ukuran yang sama.
- e. Luas Permukaan
Prisma
Luas
permukaan prisma dapat ditentukan dengan menjumlahkan luas sisi-sisi tegak,
luas alas dan luas bidang atas.
Jika diiris
menurut rusuk-rusuk FC, DF, EF, AC dan BC maka didapat
Luas
permukaan prisma :
= ( luas EDF
+ luas ABC) + (luas ACFD + luas CBEF + luas BADE)
= ( 2 x luas ABC ) + { ( AC x t ) + ( CB x t ) + ( BA x t ) }
= ( 2 x luas alas ) + { t ( AC + CB + BA ) }
= ( 2 x luas alas ) + ( t x keliling alas )
= ( 2 x luas ABC ) + { ( AC x t ) + ( CB x t ) + ( BA x t ) }
= ( 2 x luas alas ) + { t ( AC + CB + BA ) }
= ( 2 x luas alas ) + ( t x keliling alas )
Luas
permukaan prisma = ( 2 x La ) + ( Ka x t )
Keterangan
:
La = luas alas
Ka =
Keliling alas
t = tinggi
- f.
Volum Prisma
Volum limas
dapat ditentukan dengan membelah sebuah balok menjadi dua bagian sama besar
melalui salah satu diagonal bidang sehingga membentuk dua prisma yang kongruen.
2 Volum
prisma = volume balok
= p x l x t
Volum prisma = 1/2 x p x l x t
Volum prisma = (1/2 xluas alas balok) x
= p x l x t
Volum prisma = 1/2 x p x l x t
Volum prisma = (1/2 xluas alas balok) x
Volum
prisma = luas alas prisma x t
Volum prisma = luas alas x tinggi
Volum prisma = luas alas x tinggi
Volum
Prisma = luas alas x tinggi
|
- 2.
BALOK
Balok adalah
suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 persegi panjang , di mana setiap sisi
persegipanjang berimpit dengan tepat satu sisi persegipanjang yang lain dan
persegipanjang yang sehadap adalah kongruen.(Nunik Avianti Agus 2008)
a.
Unsur-Unsur Balok
1) Titik
Sudut :
Titik sudut
pada balok adalah titik temu / titik potong ketiga rusuk (titik pojok balok).
Pada balok
ABCD.EFGH terdapat 8 buah titik sudut yaitu :
2)
Rusuk Balok
Rusuk balok
merupakan garis potong antara sisi-sisi balok.
Penulisan / penamannya rusuk menggunakan notasi dua huruf kapital.
Penulisan / penamannya rusuk menggunakan notasi dua huruf kapital.
Pada balok
ABCD.EFGH terdapat 12 rusuk yang sama panjang yaitu :
Rusuk Alas
: AB, BC, CD, AD
Rusuk Tegak : AE, BF, CG, DH
Rusuk Atas : EF, FG, GH, EH
Rusuk Tegak : AE, BF, CG, DH
Rusuk Atas : EF, FG, GH, EH
3)
Sisi Balok
Balok
dibatasi oleh 6 buah bidang / sisi berbentuk persegipanjang, sisi-sisi
yang berhadapan sejajar dan kongruen.
Penyebutan /
penamaan sisi balok dengan menggunakan notasi empat huruf kapital secara siklis
atau melingkar.
Bidang /
sisi balok adalah :
- Sisi
alas = ABCD
- Sisi
atas = EFGH
- Sisi
depan = ABFE
- Sisi belakang = CDHG
- Sisi
kiri = ADHE
- Sisi
kanan = BCGF
Sisi ABCD =
EFGH , sisi ABFE = CDHG , sisi ADHE = BCGF
4)
Diagonal sisi
Diagonal
sisi / bidang suatu balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut
berhadapan pada sebuah sisi. Terdapat 12 buah
diagonal sisi balok.
|
Panjang
diagonal sisi AC = BD = EG = HF
Panjang diagonal sisi AF = BE = CH = DG
Panjang diagonal sisi AH = DE = BG = CF
Panjang diagonal sisi AF = BE = CH = DG
Panjang diagonal sisi AH = DE = BG = CF
5)
Diagonal Ruang
Titik tengah
Diagonal
ruang sebuah balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudutberhadapan
dalam balok.Diagonal ruang balok saling berpotongan di tengah-tengah dan membagi
dua diagonal ruang sama panjang.
|
Panjang
diagonal ruang AG = BH = CE = AF
Terdapat 4 buah diagonal ruang pada sebuah kubus dengan panjang sama.
Terdapat 4 buah diagonal ruang pada sebuah kubus dengan panjang sama.
6) Bidang
Diagonal
Bidang
diagonal balok adalah bidang yang melalui dua buah rusuk yang berhadapan.
Bidang diagonal balok membagi balok menjadi dua bagian yang sama besar.
Terdapat 6 buah bidang diagonal, yaitu : ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF, BCHE
Bidang diagonal balok membagi balok menjadi dua bagian yang sama besar.
Terdapat 6 buah bidang diagonal, yaitu : ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF, BCHE
Bidang
diagonal ACGE = BDHF, ABGH = CDEF, ADGF, BCHE
- b. Sifat-Sifat
Balok
1).
Sisi-sisi balok berbentuk persegipanjang.
2).
Rusuk-rusuk yang yang sejajar memiliki ukuran sama panjang.
3).
Setiap diagonal bidang pada yang berhadapan memiliki ukuran sama panjang.
4).
Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran yang sama panjang.
5).
Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegi panjang.
- c.
Jaring-jaring Balok
Sebuah balok
apabila dipotong menurut rusuk-rusuknya kemudian tiap sisinya direntangkan akan
membentuk jaring-jaring balok.
- d. Luas Permukaan
Balok
Luas ABCD =
AB x BC = p x l
Luas ABFE = AB x BF = p x t
Luas ADHE = AD x AE = l x t
Luas Permukaan balok ABCD.EFGH = 2 Luas ABCD + 2 Luas . ABFE + 2 Luas ADHE
Luas ABFE = AB x BF = p x t
Luas ADHE = AD x AE = l x t
Luas Permukaan balok ABCD.EFGH = 2 Luas ABCD + 2 Luas . ABFE + 2 Luas ADHE
= 2 pl + 2
pt + 2 lt
Luas balok =
2(p x l) +2 (p x t) + 2(l x t)
Keterangan:
p = panjang
l = lebar
t = tinggi
- e. Volume
Balok
Luas Alas
ABCD = AB x BC
= p x l
= pl
= p x l
= pl
Volum balok
= Luas Alas ABCD x tinggi
= pl x t
= pl x t
Volume balok
= p x l x t
=
panjang x lebar x tinggi
- 3. KUBUS
Kubus adalah
suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah sisi berbentuk persegi
yang kongruen. (R. Sulaiman dkk 2008)
- a.
Unsur-unsur Kubus:
1)
Titik Sudut
Titik sudut
pada kubus adalah titik temu atau titik potong ketiga rusuk (titik pojok
kubus).
Pada kubus
ABCD.EFGH terdapat 8 buah titik sudut yaitu :
2) Rusuk Kubus
2) Rusuk Kubus
Rusuk kubus
merupakan garis potong antara sisi-sisi kubus.
Pada kubus terdapat 12 rusuk yang sama panjang yaitu :
4 Rusuk Alas
4 Rusuk Tegak
4 Rusuk Atas
Pada kubus terdapat 12 rusuk yang sama panjang yaitu :
4 Rusuk Alas
4 Rusuk Tegak
4 Rusuk Atas
2)
Bidang / Sisi Kubus
Bidang /
sisi kubus adalah :
- Sisi alas
- Sisi atas
- Sisi depan
- Sisi belakang
- Sisi kiri
- Sisi kanan
4. Diagonal
Sisi / Bidang
Diagonal
sisi / bidang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut berhadapan
pada sebuah sisi kubus.
Panjang
diagonal sisi AC = BD = EG = HF = AF = BE = CH = DG = AH = DE = BG = CF
5. Diagonal
Ruang
Diagonal
ruang sebuah kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut
berhadapan dalam kubus. Diagonal ruang kubus berpotongan di tengah-tengah
kubus.
Terdapat 4 buah diagonal ruang pada sebuah kubus dengan panjang sama.
Terdapat 4 buah diagonal ruang pada sebuah kubus dengan panjang sama.
Panjang
diagonal ruang AG = BH = CE = DF
6. Bidang
Diagonal
Bidang
diagonal kubus adalah bidang yang memuat dua rusuk berhadapan dalam suatu
kubus. Bidang diagonal kubus berbentuk persegi panjang.
Terdapat 6
buah bidang diagonal yaitu :
ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF, BCHE
Bidang diagonal ACGE = BDHF = ABGH = CDEF = ADGF = BCHE
Bidang diagonal ACGE = BDHF = ABGH = CDEF = ADGF = BCHE
- Jaring-Jaring Kubus
Volume kubus
= s x s x s
Keterangan:
Luas kubus =
6 x s2
s = sisi
- 4.
LIMAS
Limas adalah
suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi banyak (segi n) dan
segitiga-segitiga yang mempunyai titik puncak persekutuan di luar bidang n
segibanyak itu.(Nunik Avianti Agus 2008)
- a.
Unsur-Unsur Limas
Unsur- unsur
yang dimiliki oleh suatu limas :
1. Titik
sudut
2. Rusuk
3. Bidang sisi
2. Rusuk
3. Bidang sisi
Limas
Segiempat T.ABCD
Pada gambar
di samping menunjukkan limas segiempat yang mempunyai :
5 titik
sudut : A, B, C, D dan T
5 bidang
sisi : 1 sisi alas yaitu ABCD
4 sisi tegak yaitu TAB, TBC, TCD dan TAD
4 sisi tegak yaitu TAB, TBC, TCD dan TAD
8 rusuk
: 4 rusuk alas yaitu AB, BC, CD
dan DA
4 rusuk tegak yaitu AT, BT, CT dan DT
4 rusuk tegak yaitu AT, BT, CT dan DT
Ciri-ciri
suatu limas :
1. Bidang
atas berupa sebuah titik ( lancip )
2. Bidang bawah berupa bangun datar
3. Bidang sisi tegak berupa segitiga.
2. Bidang bawah berupa bangun datar
3. Bidang sisi tegak berupa segitiga.
Untuk
memberi nama sebuah limas, lihat bidang alasnya
b.
Jaring-Jaring Limas
Luas
permukaan limas = jumlah luas sisi tegak + luas alas
Volume limas
= 1/3 x luas alas x tinggi
- Penerapan Alat Peraga
terhadap Pembelajaran Matematika
Bangun
Misteri ini diterapkan dalam pelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan
“Bangun Ruang”. Digunakan untuk mengetahui bentuk – bentuk bangun ruang yang
susunannya saling berkaitan. Misalnya sebuah balok dapat dibagi menjadi 2 buah
kubus, dari dua buah kubus dapat dipecah menjadi 6 buah limas dan 2 buah
prisma.
Belum ada Komentar untuk "Alat Peraga"
Posting Komentar